Nama besar dan tawaran akuisisi senilai 44,6 miliar dollar AS (sekitar Rp410 triliun) dari Microsoft Corp. sepertinya tak bikin ngiler Yahoo Inc. untuk menyerahkan perusahaannya kepada perusahaan milik Bill Gates itu. Yahoo bahkan dikabarkan lebih tertarik bergabung dengan pesaingnya, Google Inc.
Pihak manajemen dikabarkan akan berdiskusi ulang dengan Google. Kedua pihak pernah bertemu dan menjajaki kemungkinan merger pada tujuh bulan lalu. Microsoft sejak lama menyatakan mintanya bekerja sama dengan Yahoo dan secara resmi menawar. Dua orang sumber di Yahoo menyebutkan, kemungkinan Google akan menawarkan angka lebih rendah dibandingkan tawaran Microsoft.
Yahoo sendiri sedang berusaha mencari alternatif pembeli lain yang dapat bersaing dengan Microsoft. Seorang sumber dekat Yahoo mengatakan, Yahoo telah menerima tawaran dari beberapa perusahaan media, teknologi, telepon dan keuangan. Namun, sumber itu mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut mulai berguguran.
Dalam sebuah memo yang disampaikan kepada karyawan Yahoo, pimpinan Yahoo mengatakan,”Kami ingin memastikan bahwa saat ini belum ada keputusan apapun dan meskipun beberapa orang mencoba memberi saran, tidak ada upaya terselubung untuk mencapai kesepakatan.”
Beberapa pihak selain Google memang sudah menyatakan tertarik membeli Yahoo. Google mungkin tidak bakal menang karena dianggap menyalahi regulasi antitrust.
Melalui situsnya, Wall Street Journal melaporkan bahwa pemimpin Google Eric Schmidt bertemu pemimpin Yahoo Jerry Yang untuk membicarakan upaya membatalkan tawaran Microsoft. Juru bicara Yahoo dan Google sendiri tak memberikan komentar atas isu tersebut.
Secara terpisah, Google kembali menegaskan tawarannya untuk mengakuisi Yahoo. Google juga menyerang Microsoft dengan tuduhan monopoli usaha teknologi informasi di internet.
Kepala staf divisi legal Google David Drummond menyebutkan, kombinasi Microsoft dan Yahoo dapat merusak kompetisi dalam web. Upaya itu juga akan mengundang reaksi keras oleh para pembuat kebijakan.
“Dapatkah kombinasi dua perusahaan itu menguntungkan pelaku monopoli software (Microsoft) untuk membebaskan konsumen mengakses e-mail, IM, dan layanan berbasis web dari para kompetitor?” kata Drummond dalam blog-nya yang beralamat di http://googleblog.blogspot.com.
Microsoft merespons argumen Google itu dengan mengatakan bahwa merger dengan Yahoo dapat membawa pelaku bisnis search engine dan iklan online terbesar kedua bersaing lebih kompetitif dengan Google.
“Skenario lain hanya mengarah pada sedikitnya persaingan usaha di internet,” kata penasihat hukum Microsoft Brad Smith.
Pihak manajemen dikabarkan akan berdiskusi ulang dengan Google. Kedua pihak pernah bertemu dan menjajaki kemungkinan merger pada tujuh bulan lalu. Microsoft sejak lama menyatakan mintanya bekerja sama dengan Yahoo dan secara resmi menawar. Dua orang sumber di Yahoo menyebutkan, kemungkinan Google akan menawarkan angka lebih rendah dibandingkan tawaran Microsoft.
Yahoo sendiri sedang berusaha mencari alternatif pembeli lain yang dapat bersaing dengan Microsoft. Seorang sumber dekat Yahoo mengatakan, Yahoo telah menerima tawaran dari beberapa perusahaan media, teknologi, telepon dan keuangan. Namun, sumber itu mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut mulai berguguran.
Dalam sebuah memo yang disampaikan kepada karyawan Yahoo, pimpinan Yahoo mengatakan,”Kami ingin memastikan bahwa saat ini belum ada keputusan apapun dan meskipun beberapa orang mencoba memberi saran, tidak ada upaya terselubung untuk mencapai kesepakatan.”
Beberapa pihak selain Google memang sudah menyatakan tertarik membeli Yahoo. Google mungkin tidak bakal menang karena dianggap menyalahi regulasi antitrust.
Melalui situsnya, Wall Street Journal melaporkan bahwa pemimpin Google Eric Schmidt bertemu pemimpin Yahoo Jerry Yang untuk membicarakan upaya membatalkan tawaran Microsoft. Juru bicara Yahoo dan Google sendiri tak memberikan komentar atas isu tersebut.
Secara terpisah, Google kembali menegaskan tawarannya untuk mengakuisi Yahoo. Google juga menyerang Microsoft dengan tuduhan monopoli usaha teknologi informasi di internet.
Kepala staf divisi legal Google David Drummond menyebutkan, kombinasi Microsoft dan Yahoo dapat merusak kompetisi dalam web. Upaya itu juga akan mengundang reaksi keras oleh para pembuat kebijakan.
“Dapatkah kombinasi dua perusahaan itu menguntungkan pelaku monopoli software (Microsoft) untuk membebaskan konsumen mengakses e-mail, IM, dan layanan berbasis web dari para kompetitor?” kata Drummond dalam blog-nya yang beralamat di http://googleblog.blogspot.com.
Microsoft merespons argumen Google itu dengan mengatakan bahwa merger dengan Yahoo dapat membawa pelaku bisnis search engine dan iklan online terbesar kedua bersaing lebih kompetitif dengan Google.
“Skenario lain hanya mengarah pada sedikitnya persaingan usaha di internet,” kata penasihat hukum Microsoft Brad Smith.
0 comments:
Post a Comment