Di tengah-tengah tekanan kompetitif dari Facebook, MySpace mencoba mengambil langkah memasuki era bisnis musik baru ke dalam kelompok jejaring musik sosial. Seperti halnya Last.fm dan imeem, MySpace akan menawarkan musik-musik dari situsnya untuk meraih keuntungan sekaligus audiens lebih besar lagi.
MySpace seperti dikutip dari Reuters, berencana untuk memberikan layanan kombinasi yang serupa, pelayanan gratis untuk mendengarkan musik dengan basis ad-supported, layanan download MP3 berbayar, sekaligus langganan musik.
Saat ini, induk MySpace, News Corp, tengah mengadakan pendekatan pada major label musik untuk joint-venture, seperti yang pernah dilakukan pada mitranya studio Hollywood hulu.com untuk video online.
Last.fm dan imeem menyambut kedatangan MySpace dalam kancah bisnis musik online. "Sejujurnya, MySpace sedikit terlambat untuk masuk ke dalam bisnis ini. Tetapi, MySpace dapat memperhitungkan kekuatannya yang besar," ujar pendiri Last.fm Martin Stiksel.
"Jejaring sosial merupakan peluang besar untuk mengembangkan bisnis musik online sekaligus pengalaman baru bagi fans, artis, dan industri. Bila saja itu dapat terkontrol dengan baik, marketing dan promosinya, hasilnya akan sangat luar biasa. Dan, ini akan ?memakan' banyak bisnis online yang ilegal," ujar chief marketing officer sekaligus head of business development iMeem Steve Jang.
Meskipun, hanya kalangan minoritas yang mengakses musik dari situs jejaring sosial, namun, menurut NPD, pasar ini memiliki potensi untuk terus berkembang. Pada 2007, 14 persen dari pengguna internet dilaporkan mendapatkan musik dari situs jejaring sosial, di antaranya 25 remaja dan mahasiswa, dengan proporsi 25 persen.
Data tersebut didukung dengan laporan pertumbuhan yang kian pesat dari Last.fm dan imeem. Last.fm dilaporkan penggunanya meningkat 92 persen di Amerika Serikat pada bulan lalu, membuatnya sebagai salah satu jejaring musik yang memiliki pertumbuhan tercepat.
Last.fm kini mengklaim jumlah unique visitornya sekira 21 juta per bulan, mendekati rival terberatnya yang pada tahun lalu mempunyai pertumbuhan terkuat, imeem, dengan sekira 23 juta unique visitor tiap bulannya.
MySpace seperti dikutip dari Reuters, berencana untuk memberikan layanan kombinasi yang serupa, pelayanan gratis untuk mendengarkan musik dengan basis ad-supported, layanan download MP3 berbayar, sekaligus langganan musik.
Saat ini, induk MySpace, News Corp, tengah mengadakan pendekatan pada major label musik untuk joint-venture, seperti yang pernah dilakukan pada mitranya studio Hollywood hulu.com untuk video online.
Last.fm dan imeem menyambut kedatangan MySpace dalam kancah bisnis musik online. "Sejujurnya, MySpace sedikit terlambat untuk masuk ke dalam bisnis ini. Tetapi, MySpace dapat memperhitungkan kekuatannya yang besar," ujar pendiri Last.fm Martin Stiksel.
"Jejaring sosial merupakan peluang besar untuk mengembangkan bisnis musik online sekaligus pengalaman baru bagi fans, artis, dan industri. Bila saja itu dapat terkontrol dengan baik, marketing dan promosinya, hasilnya akan sangat luar biasa. Dan, ini akan ?memakan' banyak bisnis online yang ilegal," ujar chief marketing officer sekaligus head of business development iMeem Steve Jang.
Meskipun, hanya kalangan minoritas yang mengakses musik dari situs jejaring sosial, namun, menurut NPD, pasar ini memiliki potensi untuk terus berkembang. Pada 2007, 14 persen dari pengguna internet dilaporkan mendapatkan musik dari situs jejaring sosial, di antaranya 25 remaja dan mahasiswa, dengan proporsi 25 persen.
Data tersebut didukung dengan laporan pertumbuhan yang kian pesat dari Last.fm dan imeem. Last.fm dilaporkan penggunanya meningkat 92 persen di Amerika Serikat pada bulan lalu, membuatnya sebagai salah satu jejaring musik yang memiliki pertumbuhan tercepat.
Last.fm kini mengklaim jumlah unique visitornya sekira 21 juta per bulan, mendekati rival terberatnya yang pada tahun lalu mempunyai pertumbuhan terkuat, imeem, dengan sekira 23 juta unique visitor tiap bulannya.
0 comments:
Post a Comment